SAROLANGUN EKSPRES – Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Sarolangun menargetkan 4000 hektare lahan perkebunan sawit untuk mendapatkan program replanting di tahun 2022 ini.
Kepala Dinas TPHP Sarolangun Dedi Hendri mengatakan, program replanting bertujuan untuk mempertahankan produksi kelapa sawit yang dimulai sejak tahun 2020 lalu.
“Sejauh ini sudah banyak kemajuan yang kita terima. Tentu masih dalam proses dan kajian dulu,” kata Dedi, Minggu (14/8/2022).
Dedi mengingatkan, replanting merupakan program khusus untuk satu tanaman. Sedangkan untuk dari satu tanaman ke tanaman lain belum diperkenankan.
“Para petani juga harus tahu, yang mau di replanting ini tidak boleh berlainan jenis. Misal, dari sawit ke karet atau tanaman lainnya, dia harus dari sawit ke sawit lagi,” terangnya.
Selain itu, Dedi mengimbau kepada masyarakat yang ingin kebun miliknya di replanting agar dapat melapor atau mengusulkan melalui kelompok tani atau KUD masing-masing.
Kriteria dan syarat replanting sawit bagi petani pun, harus tergabung dalam kelompok kelembagaan dengan minimal luasan total usulan 50 hektare.
“Mereka harus melalui kelompok, terdiri dari beberapa orang. Agar kuota lahan tadi terpenuhi, bisa saja sesama saudara atau satu kampung yang memiliki lahan,” ujarnya.
Sementara itu, untuk replanting merupakan kategori sawit yang sudah masuk kategori tidak produktif dan rata-rata telah berusia di atas 25 tahun.
Kini, lebih kurang terdapat 300 hektar lahan yang telah di replanting sejak tahun 2020 lalu. Jumlah itupun masih diperkirakan terus bertambah.(aji)