SAROLANGUN – Buruan daftarkan diri anda jika ingin mengikuti Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) tingkat Kabupaten Sarolangun.
Pasalnya Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Sarolangun telah membuka pendaftaran untuk kegiatan lomba baca kitab kuning untuk pertama kalinya.
Syaratnya cukup mudah, panitia penyelenggara hanya menetapkan harus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), putra dan putri untuk usia 17-25 tahun, pendidikan minimal Aliyah atau sederajat dan belum pernah menjuarai (Juara I-III) lomba LBKK Fraksi PKS DPR RI Tingkat Nasional dari tahun 2016-2020.
Ketua DPD PKS Kabupaten Sarolangun Fadlan Kholik, SE, ME.Sy mengatakan bahwa pendaftaran lomba tersebut dibuka dimulai pada tanggal 22 sampai 27 November 2021 bertempat di Kantor DPD PKS Sarolangun yang berada di kawasan Mesjid As-Sulton Sarolangun.
“Lomba ini pertama kalinya kita laksanakan, dan saat ini telah dibuka pendaftaran. Insa Allah lomba ini dilaksanakan satu hari full pada hari Minggu tanggal 28 November 2021 mendatang di kantor PKS, dan ini akan menjadi kegiatan rutin yang akan kita laksanakan,” katanya.
“Peserta kita tidak membatasi pendidikannya dari pesantren atau tidak, hanya kita batasi umur yakni dari 17-25 tahun apakah masih pelajar atau tidak itu bebas yang penting merasa ada kemampuan, silahkan ikut. Dan untuk jurinya kita datangkan dari pimpinan pondok pesantren yang kita minta untuk menjadi juri dan insa Allah akan objektif melakukan penilaian,” kata dia menambahkan.
Lanjut Fadlan, bahwa setiap peserta lomba ini nantinya akan diberikan doorprize dari penyelenggara dan bagi yang berprestasi atau meraih juara akan diberikan uang pembinaan, sertifikat dan akan diutus ke tingkat Provinsi Jambi.
Juara I akan mendapat uang pembinaan sebesar Rp 1 Juta, Juara II sebesar Rp 750 ribu dan juara III sebesar Rp 500 ribu.
“Peserta yang meraih juara tentu kita akan di kirim kembali untuk lomba berikutnya di tingkat provinsi jambi dan jika masih berprestasi akan dilanjutkan ke tingkat nasional, dan saat ini setiap DPD PKS di kabupaten mengadakan lomba dan hasil juara I dan II dikirim ke provinsi,” katanya.
Ia mengharapkan dengan kegiatan lomba dapat meningkatkan minat generasi muda saat ini dalam mempelajari kitab kuning atau kitab gundul yang tanpa harkat. Iapun berharap kedepan agar setiap pondok pesantren untuk mendorong para santrinya belajar kitab kuning.
“Minat generasi muda kita ini bangkit khususnya para santri di pesantren ini ada semangat untuk mengikuti lomba, dan kita ingin sebenarnya jangan sampai kitab kuning tidak dipelajari oleh generasi muda kita. Dan yakinlah orang yang belajar kitab kuning ini itu tidak kurang pergaulan, seperti saya yang dulu juga belajar kitab kuning,” katanya.(ks1)