
SAROLANGUN –Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sarolangun terus mendorong seluruh sekolah tingkat SD dan SMP dapat menerapkan kurikulum Merdeka, setelah diluncurkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun ini.
Kadis Dikbud Sarolangun Helmi, SH, MH mengatakan bahwa pemberlakuan kurikulum Merdeka menjadi salah satu program pendidikan untuk memudahkan proses pembelajaran oleh tenaga pendidik (guru). Karena saat ini diketahui siswa saat ini lebih condong kepada dialog dari pada menggunakan catatan seperti kurikulum sebelumnya.
Pihaknya pun sudah melakukan pembahasan bersama dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Kegiatan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) yang ada di kabupaten Sarolangun.
“Saat ini kita sedang mengkolaborasi dengan sekolah penggerak dengan MKKS dan KKKS untuk menyikapi pemberlakuan kurikulum Merdeka dan dengan IKM ini tenaga pendidik guru dan kepala sekolah harus mengikuti program kurikulum Merdeka,” katanya, Senin (03/10/2022).
Helmi menambahkan bagi sekolah yang belum siap untuk menerapkan kurikulum Merdeka masih boleh menerapkan kurikulum 2013 dalam satuan pendidikan untuk dasar pengelolaan pembelajaran.
“Mulai bertahap mengikuti program kurikulum Merdeka, dan untuk saat ini sudah masuk semua dan tinggal implementasi di sekolah masing-masing,” tambannya.
Untuk pendaftaran sekolah dalam mengikuti kurikulum Merdeka, Kemendikbud telah menyiapkan aplikasi untuk mengisi flatform merdeka dan petunjuknya.
“Itu mempermudah guru untuk melakukan proses belajar mengajar di setiap hari, jadi untuk saat ini dengan adanya IKM atau PMM kita dikasih petunjuk melalui aplikasi untuk memilih berbentuk metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan kita,” kata Helmi. (se30)