SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun tengah berupaya menekan angka inflasi dengan mengupayakan kestabilan harga dan kelancaran pasokan barang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sarolangun Muhammad mengatakan, sejak dirilis Badan Pusat Statistik tingkat inflasi di Provinsi Jambi skala nasional tertinggi dengan angka 8,55 persen.”Tidak menutup kemungkinan juga ada input dari kabupaten/kota. Salah satu di antaranya kalau di Provinsi Jambi yang menjadi tolak ukur adalah Kota Jambi dengan Muarabungo,” katanya, Kamis (25/8/2022).
Untuk posisi Sarolangun, menurut Muhammad pihaknya berkiblat dari Kabupaten Bungo yang saat ini tingkat inflasi berada di angka 1,05 persen.
Dia menjelaskan, penyebab kenaikan inflasi itu berkaitan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok seperti cabai, bawang, dan lain sebagainya.
“Kebutuhan-kebutuhan pokok secara keseluruhan, ada beberapa langkah yang sudah dilakukan dan kemarin sudah ada rapat bersama TPID Kabupaten terkait langkah yang perlu dipersiapkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muhammad mengatakan Pemerintah Kabupaten Sarolangun pertama akan melakukan pemastian terhadap proses perindustrian barang. Memastikan kestabilan harga dan menjamin ketersediaan pasokan barang.
“Langkah-langkah itu yang selalu dipantau oleh tim pengendali inflasi di Kabupaten. Harus ada komunikasi aktif terus menerus,” jelasnya.
Selain itu, untuk proses perindustrian disebutkan juga akan dijamin tanpa adanya kendala lain-lain atau sebagainya. Kerjasama antar daerah pun turut akan dilakukan Pemerintah.
“Itu yang akan kita lakukan sementara waktu, kita Sarolangun juga tidak menjadi objek untuk pengukuran inflasi, kita berada di Muarabungo yaitu diposisi 1,05,” pungkasnya.(se30)