“Untuk catatan, bapak-bapak aparat hari ini telah melakukan tindakan represif kepada mahasiswa. Ada beberapa mahasiswa tadi kena pukul saat terjadi baku hantam dengan aparat kepolisian di Gedung DPRD tadi,” timpalnya.
Dirinya menegaskan, mahasiswa akan kembali lagi menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa lebih besar.
“Langkah ke depan kami akan turunkan massa lebih banyak dari ini. Kami akan turun lagi lakukan aliansi seluruh mahasiswa yang ada di Kabupaten Sarolangun untuk berjuang bersama-sama menolak harga BBM dan menurunkan harga BBM ini,” tegasnya.
Untuk informasi, Ratusan Mahasiswa Stai Ma’arif Sarolangun menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Kabupaten Sarolangun dengan tuntutan penolakan kenaikan harga BBM.
Pantauan media ini, ratusan mahasiswa dan aparat kepolisian sempat bentrok. Hal tersebut terjadi saat tim pengamanan Polres Sarolangun mempagari pertahanan ruangan paripurna yang ingin diterobos ratusan mahasiswa.
Tindakan aparat tersebut juga didukung oleh pernyataan Ketua DPRD Kabupaten Sarolangun, Tontawi Jauhari yang belum mengizinkan mahasiswa masuk ke ruangan paripurna. Mahasiswa yang tetap memaksa ingin masuk akhirnya berhasil di bubarkan oleh tim pengendali keaamanan dari pihak kepolisian. (aji)