SAROLANGUN EKSPRES – Pemerintah Kabupaten Sarolangun menggelar kegiatan puncak peringatan hari lingkungan hidup sedunia di Desa Monti, Kacamatan Limun, pada Rabu (12/06/24).
Dalam agendanya itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sarolangun, yang dipimpin langsung Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakri, mengaku akan fokus membenahi wilayah kerusakan bekas galian Tambang Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah setempat.
Bachril Bakri menyebut, inovasi pemerintah memperbaiki kerusakan lingkungan akibat tambang ilegal ini, yakni fokus pengembangan pada asfek pertanian dan perternakan guna mendorong perekonomian masyarakat.
“Dalam langkah hari Lingkungan Hidup ini pemerintah daerah memanfaatkan area bekas peti dengan pengembangan usaha ekonomi masyarakat melakukannya penanaman kembali,” katanya.
“Tujuannya adalah kita ingin agar kerusakan lingkungan yang disebabkan PETI bisa bekurang menurun, dan masyarakat yang saat ini biasa aktivitas menambang juga bisa berubah pindah mencari kegiatan usaha lain. Contoh tadi pengembangan ikan, dan juga kita dukung untuk pengembangan pertanian,” ujarnya menambahkan.
Bentuk keseriusan pemerintah sendiri memberantas PETI kali ini juga dicontohkan langsung kepada masyarakat. Yang mana di sana, pihaknya memberikan 15 ribu benih ikan yang dilepaskan ke aliran Sungai Limun, serta melakukan penanaman pohon pelindung di pinggiran sungai. “Dan juga kita tadi melakukan juga penanaman pohon pelindung. Dan kita menanamkan juga ikan tadi ya menyebarkan bibit ikan sebanyak 15 ribu ikan nilem,” katanya.
“Jadi gini ya dalam rangka hari lingkungan ini kita ingin memanfaatkan areal bekas PETI sebagai areal untuk pengembangan usaha perekonomian masyarakat,” timpalnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data perhitungan internal pemerintah daerah yang diambil dari hasil riset mahasiswa, wilayah terdampak PETI di empat kabupaten di Provinsi Jambi terdiri dari Kabupaten Sarolangun, Bungo, Tebo dan Merangin terus mengalami peningkatan setiap tahun. Dengan rincian pada tahun 2016 seluas 10.926 hektar, pada tahun 2017 seluas 27.535 hektar, pada tahun 2019 seluas 33.832 hektar, pada tahun 2020 seluas 39.557 hektar, pada tahun 2021 seluas 42.362 hektar. Angka ini diprediksi masih mengalami kenaikan setiap tahun. (aji)