Ketua DPRD Sarolangun Pimpin Pertemuan Dengan Universitas Aufa Royhan Padang Sidempuan

 

PERTEMUAN: Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari bersama Rektor Universitas Aufa Royhan saat menggelar pertemuan. Foto:ist

SAROLANGUN EKSPRES– Ketua DPRD Sarolangun Tontawi Jauhari memimpin antara Pemkabdan DPRD Sarolangun bersama Universitas Aufa Royhan dari Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Jumat (10/03/2023) di ruang pola utama Kantor Bupati Sarolangun.

Pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti program Pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk mendorong tenaga bidan di Kabupaten Sarolangun yang masih D-III menjadi Lulusan Sarjana Strata Satu (S-1) Kebidanan.

Menurut ketua DPRD Sarolangun ,sesuai regulasi yang ada saat ini, tenaga bidan harus mengantongi pendidikan minimal S-1 sebelum membuka praktek. Sementara jumlah tenaga bidan yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sarolangun baik berstatus PNS maupun Tenaga Kontrak Daerah (TKD) ada sekitar 700 orang yang masih lulusan D-III Kebidanan.

”Kita kemarin dalam pengesahan RAPBD kita sudah, kita ada ada menganggarkan untuk program bagi bidan-bidan kita yang D-III kita sekolahkan menjadi S-1, kita bantu dengan dana Pemda melalui APBD, dimana anggarannya Rp 1 Miliar terdiri dari Rp 400 juta di Dinas Pendidikan dan Rp 600 juta di BKPSDM Sarolangun,” katanya.

Tontawi juga menjelaskan bahwa untuk anggaran yang ada di BKPSDM Sarolangun memang diperuntukkan untuk bidan D-III yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk bidang dari kalangan umum namun diprioritaskan bagi Tenaga Kontrak Daerah yang belum S-1.

”Itu direncanakan kalau dibagi  ada itu Rp 20 juta per orang, artinya ada 50 orang. Namun kita harapkan kedepan kalau bisa 100 orang pertahun, sebab kalau 50 orang pertahun itu membutuhkan 14 tahun lamanya,” terang Tantowi Jauhari.

Menyikapi program tersebut, Universitas Aufa Royhan Padang Sidempuan merespon baik dengan mengajukan penawaran program dan melakukan presentasi bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Sarolangun.

”Kita lihat presentasi dari STIKES Padang sidempuan, insa Allah akan kita tindak lanjuti dan nanti dari tim dari pemerintah akan mengkaji langsung dan turun ke kampus yang ada di Padang Sidempuan, kalau memang sudah memungkinkan baru nanti kita lakukan MoU untung program tersebut,” katanya.

”Untuk pertahunnya, ada 20 Juta perorang yang dibantu untuk program tersebut sehingga nanti akan ada 50 orang yang akan dikuliahkan dari D-III menjadi S-1, karena itu menjadi syarat sekarang untuk di dunia kesehatan ketika ingin membuka praktek.Durasi kuliah selama 2 tahun sama profesi sekalian,” terangnya.(aji)

Pengumuman Pendaftaran Calon Bupati dan wakil Bupati Sarolangun 2024