Fadlan : Hari Kamis Para Juara Dikirim Ke Tingkat Provinsi Jambi
SAROLANGUN – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Sarolangun sukses menggelar kegiatan Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) tingkat Kabupaten Sarolangun untuk pertama kalinya.
Kegiatan itu berlangsung pada Minggu (28/11/2021) kemarin di kantor DPD PKS Kabupaten Sarolangun yang berada di kawasan Mesjid As-Sulton Sarolangun.
Berdasarkan data yang dirangkum media ini, panitia lomba sudah mengumumkan nama-nama peserta yang mendapatkan penghargaan setelah berhasil meraih juara.
Juara I diberikan kepada peserta dari pondok pesantren Nurul Jadid, juara II diraih oleh Peserta dari Pondok Pesantren Ihya Ul Ulum dan Juara III diraih oleh peserta dari Pondok Pesantren Serambi Mekkah.
Masing-masing peserta yang meraih juara mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan, untuk Juara I mendapat uang pembinaan sebesar Rp 1 Juta, Juara II sebesar Rp 750 ribu dan juara III sebesar Rp 500 ribu.
Ketua DPD PKS Kabupaten Sarolangun Fadlan Kholik, SE, ME.Sy mengucapkan terima kasih kepada para panitia pelaksana dan dewan juri yang telah mensukseskan kegiatan lomba tersebut, begitu juga dengan para peserta yang telah ikut berpartisipasi sehingga kegiatan lombapun dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
“Alhamdulillah kemarin hari Minggu kegiatan lomba baca kitab kuning atau kitab gundul telah selesai kita laksanakan dan semuanya berjalan lancar, tentunya berkat semua pihak yang telah berpartisipasi melakukan kegiatan tersebut,” katanya.
Lanjut Fadlan, bahwa peserta yang berprestasi ini akan dikirim kembali menjadi perwakilan dari Kabupaten Sarolangun untuk mengikuti kegiatan lomba baca kitab kuning di tingkat provinsi Jambi yang juga akan dilaksanakan oleh pengurus Partai PKS Provinsi Jambi.
“Peserta yang meraih juara tentu kita kirim kembali untuk lomba berikutnya di tingkat provinsi jambi dan insa Allah akan dikirim pada tanggal 2 Desember 2021 mendatang,” katanya.
Ia mengharapkan dengan kegiatan lomba ini kedepan dapat meningkatkan minat generasi muda saat ini dalam mempelajari kitab kuning atau kitab gundul yang tanpa harkat. Iapun berharap kedepan agar setiap pondok pesantren untuk mendorong para santrinya belajar kitab kuning.
“Semoga dengan acara ini semakin banyak dan bertambah semangat generasi muda dalam belajar kitab kuning. Minat generasi muda kita ini bangkit khususnya para santri di pesantren ini ada semangat untuk mengikuti lomba, dan kita ingin sebenarnya jangan sampai kitab kuning tidak dipelajari oleh generasi muda kita. Dan yakinlah orang yang belajar kitab kuning ini itu tidak kurang pergaulan, seperti saya yang dulu juga belajar kitab kuning,” katanya.(ks1)