Sekolah SD Di Sarolangun Mulai Lakukan Assesmen Nasional Berbasis Komputer 

Siswa sekolah SD saat mengikuti ANBK

SAROLANGUN -Sekolah tingkat SD sederajat di Kabupaten Sarolangun mulai melaksanakan Assesment Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Senin (15/11/2021).

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Helmi, SH, MH mengatakan bahwa pelaksanaan ANBK tingkat SD ini sesuai dengan petunjuk jadwal dari Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) dilakukan sebanyak empat gelombang.

Gelombang pertama dan kedua dijadwalkan pada tanggal 15-18 November 2021, sedangkan untuk gelombang ketiga dan keempat dilaksanakan pada 22-25 November 2021.

“Mulai hari ini untuk tingkat SD di Sarolangun sudah melaksanakan ANBK yang dilakukan sebanyak empat gelombang,” katanya, usai menantau pelaksanaan ANBK di salah satu SD di Kecamatan Singkut, didampingi Stafnya Muallimin.

Helmi menjelaskan bahwa untuk pelaksanaan ANBK ini tidak semua sekolah bisa melaksanakan secara mandiri dengan menyediakan sarana dan prasarana komputer, jaringan maupun fasilitas lainnya, sehingga memang ada sekolah yang menumpang dengan sekolah lain. Apalagi memang pelaksanaan ANBK ini memang dibutuhkan sarana komputer dan jaringan yang terkoneksi dengan Kemendikbud sebab soal dan produk dalam assesment ini dilakukan secara online.

“17sekolah yang mandiri, 24 sekolah yang ditumpangi dan yang menumpang ada 210 sekolah,” katanya.

Kadis Dikbud Helmi beserta rombongan saat melihat pelaksanaan ANBK di salah satu sekolah SD

Setiap sekolah, lanjut Helmi. Bahwa jumlah peserta ANBK ini hanya ada 30 orang dari kelas V SD masing-masing sekolah, kecuali jika jumlah siswa kelas V kurang dari 30 orang barulah semuanya ikut ANBK.

“Jika di dalam kelas V itu kurang dari 30 orang maka semua siswa ikut anbk dan begitu sebaliknya jika lebih dari 30 orang maka yang ikut hanya perwakilan sebanyak 30 orang dengan anggota cadangan sebanyak 5 orang,” katanya.

Dalam penilaian itu, lanjutnya, mutu sekolah diukur berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar mulai dari Literasi, Numerasi dan Karakter. Tidak hanya itu, kualitas proses belajar mengajar dan kapasitas kelembagaan yang mendukung pembelajaran juga masuk dalam kategori penilaian.

“Penilaian itu terkait literasi dimana dituntut kecerdasan berpikir dari hasil proses pembelajaran kemudian ada juga survey lingkungan dan survey karakter. ANBK ini bukan hanya dilakukan pada siswa, namun juga dilakukan untuk para guru karena tujuannya untuk melihat keberhasilan lembaga sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran,” katanya.

Sebelumnya, sekolah tingkat SMP dan SMA di Kabupaten Sarolangun juga telah melaksanakan penilaian dalam ANBK ini yang berjalan dengan baik dengan tujuan yang sama untuk penilaian terhadap mutu sekolah.(ks1)