William Napi Bandel Dilapas Sarolangun Akhirnya Bersyahadat

Pengguni Blok Lapas Berisiko Tinggi

MUALAF: WBP Muhammad Ilham mengikrarkan dua kalimat syahadat yang berlangsung di masjid At-Taubah Lapas Sarolangun. Foto:Birin

Setelah membaur dengan napi biasa, Ilham terus menunjukkan sikap berubah ke arah yang lebih baik, bahkan yang bersangkutan meminta petugas untuk mengajarinya membaca Al-qur’an, belajar shalat dan tata cara berwudhu.

“Akhirnya beberapa bulan tekun ikut belajar dimasjid atas keinginan sendiri, kami berkesimpulan bahwa Ilham serius ingin jadi mualaf,” pungkas Kalapas.

Sementara Kakan Kemenag Sarolangun M. Syatar mengaku salut dengan kesabaran petugas dalam membimbing WBP yang bersangkutan.

“Ilham inikan dulu boleh dikatakan pentolan sudah berpindah-pindah Lapas, kalau menurut kebiasaan jelas peluang untuk dibina sulit, tapi ternyata pihak Lapas bisa meluluhkan hatinya,” sebut Syatar.

Lebih lanjut Kakan Kemenag mengatakan nanti 2 kali dalam seminggu petugas penyuluh agama Islam akan datang ke Lapas Sarolangun untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada Muhammad Ilham agar semakin paham dengan agama Islam.

Petualangan Muhammad Ilham berakhir di jeruji besi blok resiko tinggi Lapas Sarolangun, berawal dari keputusan tegas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi mengirim beberapa WBP yang dianggap pentolan kelas kakap yang masih saja bandel dan sulit dibina dari beberapa Lapas dilingkup Kanwil Jambi ke blok resiko tinggi Lapas Sarolangun, setelah beberapa bulan mendekam di sel high risk (beresiko tinggi), Muhammad Ilham pernah beberapa kali mengutarakan niatnya untuk berubah dan ingin belajar shalat kepada petugas blok high risk.(se30)